JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menargetkan ekspor ke Taiwan tumbuh
sebesar 7,8 persen pada tahun 2018. Demikian disampaikan Direktur
Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda dalam di Forum Bisnis
Indonesia-Taiwan, Jumat (23/3/2018) Dia menyebutkan, Indonesia dan Taiwan
memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kerja sama perdagangan.
"Kami optimistis akan mencapai target karena Indonesia dan Taiwan mencatat
pertumbuhan ekonomi yang positif," ujar Arlinda dalam pernyataan resminya
yang diterima Kompas.com. Pada 2017, total ekspor Indonesia ke Taiwan
mencapai 1,89 persen total impor Taiwan dari dunia. Sementara itu, total ekspor
Taiwan ke Indonesia tahun 2017 sebesar 2 persen dari total impor Indonesia di
seluruh dunia. Dalam periode
2012-2016, tren ekspor nonmigas dari Indonesia ke Taiwan menurun 9,11 persen
dari 4,09 miliar dollar AS pada 2012 menjadi 2,57 miliar dollar AS pada tahun
2016. "Namun, pada 2017 ekspor nonmigas Indonesia ke Taiwan tumbuh 10,69
persen dibandingkan tahun 2016," sebutnya. Adapun produk ekspor
utama dari Indonesia ke Taiwan adalah batu bara, batu bara bitumen, timah, kayu
lapis, limbah tembaga, dan scrap.Sementara itu, lima produk utama yang diimpor
dari Taiwan ke Indonesia adalah kain tenun, kain rajutan, generating set, other
of electronic integrated circuits, serta suku cadang untuk electronic
integrated circuits and microassemblies. Untuk memperkuat hubungan perdagangan
antara Indonesia dan Taiwan, sejak tahun 2016, diadakan pertemuan Working on Group
on Trade dalam kerangka Joint Committe Trade and Investment (JCTI) yang
merupakan forum pertemuan bilateral untuk membahas peningkatan perdagangan dan
investasi antara dua pihak. Dalam waktu dekat, JCTI berikutnya akan diadakan di
Bali, yaitu pada 27 Maret 2018. Pada kesempatan forum bisnis ini, Arlinda
mengundang para pelaku usaha Taiwan untuk menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI)
ke-33 yang akan diselenggarakan pada 24-28 Oktober 2018 di Indonesia Convention
Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, Indonesia. TEI 2018 ditargetkan
dihadiri lebih dari 28.000 buyer internasional dan 1.110 peserta. “Setelah
forum bisnis ini, kami berharap lebih banyak pembeli dari Taiwan akan
menghadiri TEI ke-33 nanti,” kata Arlinda. Total ekspor Indonesia pada tahun
2017 mencapai 168,8 miliar dollar AS atau naik 16,27 persen dibandingkan
tahun sebelumnya. Nilai tersebut terdiri atas ekspor nonmigas sebesar 153
miliar dollar AS yang naik 15,89 persen dari tahun sebelumnya, dan ekspor migas
15,7 miliar dollar AS atau naik 20,09 persen dari tahun 2016.
Artikel ini telah tayang
di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Targetkan Ekspor ke Taiwan Naik 7,8
Persen", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/23/225600626/pemerintah-targetkan-ekspor-ke-taiwan-naik-7-8-persen.
Penulis : Erlangga Djumena
Editor : Erlangga Djumena
Penulis : Erlangga Djumena
Editor : Erlangga Djumena
OPINI :
Menurut saya hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia
dengan Taiwan harus ditingkatkan, karena dampak dari kerja sama tersebut akan
menghasilkan pemasukan pendapatan negara dari sektor ekspor. Seharusnya barang
yang akan diekspor Indonesia ke Taiwan seperti batu bara itu tidak masuk dalam
daftar barang yang akan diekspor, karena batu bara merupakan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui.
Untuk memperkuat kerja sama bilateral tersebut kedua negara
harus sering mengadakan pertemuan seperti JCTI yang membahas peningkatan
perdagangan dan investasi antara 2 pihak negara. Dengan sering mengadakan
kerjasama bilateral dengan negara lain, diharapkan hasil dari total pemasukan
negara yang masuk ke kas negara itu dapat digunakan untuk pembenahan dari
berbagai sektor negara, seperti pembangunan infrastruktur , peningkatan
fasilitas pendidikan , kesehatan , dll.
Menurut saya juga demikian. Semakin sering kerjasama di lakukan maka akan semakin besar kesempatan untuk mendapat hasil yang lebih baik sehingga pemasukan kas negara akan bertambah.
BalasHapus