Senin, 10 Juli 2017

TUGAS 2

Neraca Pembayaran Indonesia Terhadap Argentina



Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) merupakan statistik yang mencatat transaksi ekonomi antara penduduk Indonesia dengan bukan penduduk pada suatu periode tertentu. Transaksi NPI terdiri dari transaksi berjalan, transaksi modal, dan transaksi finansial. Transaksi berjalan terdiri dari neraca perdagangan barang, neraca perdagangan jasa, neraca pendapatan primer dan neraca pendapatan sekunder. Sedangkan transaksi modal dan transaksi finansial terdiri dari investasi langsung, investasi portofolio dan investasi lainnya.
Argentina adalah sebuah negara yang kaya dengan SDA, tingkat melek huruf yang tinggi, sektor pertanian yang maju serta industri yang beragam. Malangnya, sejak akhir 1980-an negara ini telah menimbun hutang luar negeri yang tinggi, inflasi sampai 200% sebulan, dan pengeluaran yang merudum. Dalam mengatasi krisis ekonomi tersebut, pemerintahan telah mengambil langkah-langkah seperti liberalisasi perdagangan, deregulasi, dan swastanisasi. Pada 1991, pemerintahan telah melaksanakan reformasi finansial yang radikal dengan mematok peso kepada dolar AS dan mencanangkan pertumbuhan keuangan untuk perlindungan moneter secara undang-undang.
               
Walaupun pada mulanya berhasil menurunkan tingkat inflasi dan pertumbuhan PDB yang semakin pulih, krisis ekonomi yang melanda Meksiko, Asia, Rusia dan Brasil pada 1999 telah mengeruhkan keadaan ekonomi negaranya.
               
Keadaan ekonominya semakin meruncing pada 2001 dengan widening of spreads pada Bon Argentina, pengeluaran secara besar-besaran oleh bank serta kejatuhan keyakinan pengguna dan para buruh. Usaha pemerintah untuk mencapai zero deficit, menstabilisasikan sistem perbankan, dan mengekalkan pertumbuhan ekonomi tidak mampu membendung masalah ekonomi yang semakin meningkat itu. Pada 21 Desember, Presiden De La Rua telah disingkirkan akibat rusuhan rakyat kelas pertengahan dan Kongres melantik Eduardo Duhalde sebagai ketua negara sementara. Duhalde kemudian bertemu dengan pegawai IMF untuk mendapat pinjaman tambahan $20 juta. Tambatan peso kepada dolar telah digugurkan pada Januari 2002, dan peso telah diapung dari dolar pada Februari yang mengakibatkan mayoritas rakyatnya kehilangan semua simpanan hidup mereka sewaktu kejatuhan ekonomi 2001 (Pada 2002 PDB adalah negatif 11%, inflasi mencecah 41% dan lebih 37% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan).
               
Pada 23 Desember 2001, presiden sementara Adolfo Rodriguez Saa telah mendeklarasikan moratorium utang. Menurut pakar agronomi Alberto Lapolla, yang telah banyak menulis tentang transformasi Argentina dari sebuah negara bijian kepada "republik kedelai", 450.000 rakyatnya mati kelaparan di antara 1990 dan 2003. Berdasarkan kajian Institut d'études sur l'État et la participation (IDEP), ia menambahkan bahwa setiap hari 55 anak-anak, 35 dewasa dan 15 warga tua di negara ini mati akibat penyakit yang berkaitan dengan kelaparan.
                Namun demikian pada Januari 2004, keadaan ekonomi telah menunjukkan tanda-tanda membaik disebabkan pertumbuhan dalam yang meriah pada tahun 2003. Pemulihan ekonomi negara diperkirakan berlanjut untuk beberapa tahun yang akan datang dengan kadar pertumbuhan dalam yang konstan. Walaupun begitu, sewaktu perjumpaan tahunan yang dihadiri anggota IMF/Bank Dunia, ketua-ketua IMF, Uni Eropa, G7 negara industri dan Institut Keuangan Internasional (IIF) yang diadakan pada 1-2 Oktober, Presiden Néstor Kirchner telah diberi peringatan untuk segera menstrukturkan kembali hutang negara, menambah belanjawan surplusnya untuk membayar lebih banyak hutangnya serta mengenakan reformasi struktur untuk membuktikan kepada komunitas keu angan sedunia bahwa Argentina layak menerima pinjaman serta investasi dari mereka.

Neraca Pembayaran Argentina 2008 -2014

Arus Modal Argentina 2008 - 2014

Transaksi Berjalan dibandingkan GDP 2008 -2014

Produk Domestik Bruto 2008 - 2014

Import Argentina 2008 - 2014

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA


TRANSAKSI BERJALAN INDONESIA

TRANSAKSI MODAL dan FINANSIAL

NERACA PERDAGANGAN INDONESIA dengan ARGENTINA
Periode: 2012 - 2017
(Nilai : Ribu US$)


Uraian
2012
2013
2014
2015
2016
Trend(%) 2012-2016
Jan-Apr
Perub.
(%) 2017/
2016
2016
2017
TOTAL PERDAGANGAN
2.068.817,60
2.021.841,50
1.702.248,50
1.535.413,50
1.593.189,40
-7,67
506.887,80
420.060,50
-17,13
MIGAS
6.122,40
4.757,90
4.575,40
0
3.989,70
0
3.989,70
0
-100
NON MIGAS
2.062.695,20
2.017.083,60
1.697.673,10
1.535.413,50
1.589.199,70
-7,64
502.898,10
420.060,50
-16,47
EKSPOR
312.538,80
335.214,50
236.923,40
237.063,80
219.553,60
-9,99
63.973,10
77.774,10
21,57
MIGAS
24
0
0
0
0
0
0
0
0
NON MIGAS
312.514,80
335.214,50
236.923,40
237.063,80
219.553,60
-9,99
63.973,10
77.774,10
21,57
IMPOR
1.756.278,80
1.686.627,00
1.465.325,20
1.298.349,70
1.373.635,80
-7,25
442.914,70
342.286,40
-22,72
MIGAS
6.098,40
4.757,90
4.575,40
0
3.989,70
0
3.989,70
0
-100
NON MIGAS
1.750.180,30
1.681.869,10
1.460.749,80
1.298.349,70
1.369.646,10
-7,22
438.925,00
342.286,40
-22,02
NERACA PERDAGANGAN
-1.443.739,90
-1.351.412,60
-1.228.401,80
-1.061.285,90
-1.154.082,20
-6,66
-378.941,60
-264.512,30
30,2
MIGAS
-6.074,50
-4.757,90
-4.575,40
0
-3.989,70
0
-3.989,70
0
100
NON MIGAS
-1.437.665,50
-1.346.654,70
-1.223.826,40
-1.061.285,90
-1.150.092,50
-6,62
-374.951,90
-264.512,30
29,45

Sumber: BPS, Processed by Trade Data and Information Center, Ministry of Trade





















Sumber:
Nama Kelompok 8 : (1EB11)
1.      Bima Indra Sutopo (21216424)
2.      Ismayagita Cipta Rifinaya (23216616) 
3.      Riska Erviani (26216474)